Selamat Datang di Web P3E Suma

Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion adalah unsur penunjang pelaksanaan tugas Kementerian yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal. Dan mempunyai tugas melaksanakan pengendalian pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan di wilayah ekoregion.

Read More
  • 25 Tahun Kerjasama Indonesia – Jepang Dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

    P3E Suma-KLHK (Jakarta, Selasa, 7 Agustus 2018). Indonesia dan Jepang telah 25 tahun bekerjasama dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Salah satu wujudnya adalah pembangunan Environmental Management Center (EMC) atau Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan (PUSARPEDAL) pada tahun 1993. Saat ini PUSARPEDAL yang yang terletak di Serpong, Tangerang Selatan telah berubah nama menjadi Pusat Penelitian, Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL) dan telah ditetapkan sebagai Laboratorium Rujukan Nasional untuk pengujian parameter kualitas lingkungan berdasarkan Kep. MenLH No.71 tahun 2012.

    Read more ...
  • Menjawab Tantangan Pengelolaan Pariwisata Alam dengan Penerapan SNI

    P3E Suma, KLHK- Potensi wisata alam pada kawasan konservasi di Indonesia berada pada 556 unit kawasan konservasi seluas sekitar 27 juta hektar, yang menurut fungsinya dikelola sebagai Taman Nasional sebanyak 52 unit, Taman Wisata Alam 118 unit, Taman Hutan Raya 28 unit, Taman Buru 11 unit, Cagar Alam 219 unit, Suaka Margasatwa 72 unit, serta Kawasan Suaka Alam (KSA)/Kawasan Pelestarian Alam (KPA) sebanyak 56 unit.

    Read more ...
  • Semangat Cinta Lingkungan Generasi Muda

    P3E Suma, KLHK (Kamis, 14 Desember 2017)-Pentingnya peran generasi muda dalam mendukung pelestarian lingkungan dan kehutanan, menjadikan generasi muda sebagai aset yang potensial sebagai agen lingkungan. Terkait hal ini, Biro Hubungan Masyarakat (Humas) KLHK berkunjung ke salah satu sekolah berwawasan lingkungan di Slawi, Jawa Tengah, yaitu SMAN 2 Slawi (13/12/2017).

    Read more ...
  • Dukung Kebhinekaan dan Keragaman Hayati Indonesia, KLHK Perkuat Kerjasama Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan

     P3E SUMA, KLHK (Kamis, 11 Januari 2018). Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya Presiden Joko Widodo dalam menjaga kebhinekaan dan keragaman di Indonesia, KLHK memperkuat kerjasama bidang lingkungan dan kehutanan dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).Read more ...
  • Indonesia Berhasil Cegah Asap Lintas Batas di Asia Tenggara

    imgP3E Suma-KLHK (Sabtu, 21 April 2018)-Indonesia telah berhasil menghentikan kabut asap lintas batas akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada tahun 2017. Padahal jika menengok pada 2015, kabut asap yang melintas ke negara tetangga terjadi selama 20 hari, kemudian tahun 2016 menurun drastis hanya selama empat hari. Berikutnya, tahun 2017 bahkan sama sekali tidak terjadi.
     
    Kabut asap lintas batas atau yang biasa disebut transboundary haze menjadi salah satu isu lingkungan yang penting bagi negara-negara di regional ASEAN. Hal itu mengemuka dalam acara Diskusi dan Konsultasi Publik di Palembang, Sumatera Selatan (18/04).
     
    Dalam diskusi publik tersebut, Kepala Sub Direktorat Perencanaan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Sumantri, menyampaikan bahwa, sejauh ini KLHK terlibat aktif dalam sidang-sidang di lingkup regional ASEAN. Indonesia telah memperoleh capaian positif dalam pengendalian pengendalian karhutla dan perubahan iklim, khususnya mengenai kabut asap lintas batas.
     
    “Dampak positif capaian Indonesia dalam pengendalian karhutla tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Indonesia, melainkan juga negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia”, ungkap Sumantri.
     
    Sementara itu, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL), Israr, menyampaikan bahwa upaya pemerintah dalam pencapaian lingkungan yang berkelanjutan khususnya mengenai kabut asap lintas batas ini, utamanya di Sumatera Selatan sangat erat kaitannya dengan kesiapan upaya pencegahan karhutla guna menyukseskan pelaksanaan Asian Games 2018.
     
    “Di Sumatera Selatan sekurangnya 733 desa teridentifikasi rawan karhutla. Untuk mengcover desa-desa ini kita akan melakukan patroli pencegahan karhutla. Secara teknis kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam menentukan sasaran-sasaran prioritas lokasi patroli terpadu yang akan dilaksanakan”, tambah Israr.
     
    Dengan tema Tantangan dan Peluang Pencapaian Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan (Sustainable Environment) di Kawasan Asia Tenggara, acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri dan Pusat Studi ASEAN Universitas Sriwijaya ini, dilaksanakan sebagai implementasi dari Cetak Biru Masyarakat Sosial Budaya ASEAN (MSBA) 2025.
     
    Tujuannya tidak lain, guna menunjang diplomasi Indonesia serta meningkatkan pemahaman masyarakat dalam rangka terwujudnya MSBA dalam konteks pencapaian lingkungan yang berkelanjutan.
     
    Sehari setelahnya, KLHK juga menyelenggarakan Seminar Konsultasi Publik dilaksanakan di SMAN 1 Palembang (19/04) dengan tema “Meningkatkan Pengetahuan Siswa/Siswi SMA akan Pentingnya Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup”. 
     
    Diharapkan Sumantri, acara tersebut dapat menjadi media penyebaran informasi yang lebih luas kepada masyarakat, tentang pentingnya menjaga wilayah Sumatera Selatan dari karhutla yang dapat mengakibatkan terjadinya kabut asap lintas batas. 
     
    "Terbebasnya wilayah Sumatera Selatan dari bencana kabut asap tentunya sangat mendukung suksesnya perhelatan Asian Games 2018 di Palembang. Lebih jauh lagi akan mendukung untuk mewujudkan Masyarakat Sosial Budaya ASEAN 2025 sebagai bagian masyarakat ASEAN yang bermartabat. Citra positif itu akan mampu menjaga harga diri dan nama baik bangsa di mata dunia internasional", terang Sumantri.
     
    Selain KLHK, turut hadir sebagai narasumber kegiatan ini, Kementerian Luar Negeri, Universitas Sriwijaya, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Acara ini dihadiri dari kalangan unsur Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Kota Palembang, LSM setempat, pelajar Sekolah Menengah Atas, mahasiswa, dan pemangku kepentingan terkait. 
     
    Sementara pantauan Posko Pengendalian Karhutla KLHK pada Jumat, 20 April 2018, pukul 20.00 WIB, berdasarkan satelit NOAA-19 dan satelit TERRA-AQUA (NASA) menunjukkan tidak adanya hotspot di seluruh wilayah Indonesia.(*)
     
    Penanggung jawab berita:
    Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
    Djati Witjaksono Hadi – 081375633330

     

 

Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi & Maluku (P3E Suma) adalah unsur pendukung yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup melalui Sekretaris Kementerian. P3E Sulawesi & Maluku mempunya tugas melaksanakan pengendalian pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan di wilayah ekoregion.

Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi & Maluku saat ini adalah Ir. Darhamsyah, M.Si

A : Jalan Perintis Kemerdekaan KM 17, Makassar Indonesia. 90241

P : 0411 555701, 555702

F : 0411 555703

e : sil.ppesuma@gmail.com

Go to top